Internet bagaikan Listrik

Kasus pertama, Internet adalah ibarat listrik (munkin lebih tepat listrik jaman dulu) yang dayanya masih terbatas. Misalnya ada suatu daerah disupaly dengan listrik berdaya tertentu. Ada sejumlah pelanggan yang menggunakan, misalnya konsumsi total penggunaan daya dari semua pelanggan tidak melebihi daya yang disediakan, maka listrik masih nyaman (tarang). Namun jika ada penambahan jumlah pelanggan / daya yang mengakibatkan penggunaan daya yang berlebihan, maka tdak nayaman lagi. Listrik jadi meredup, lampu TL susah menyala, Bisa jadi Lampu 50 Watt serasa 20 Watt.

Heran, Masih Rp 500??

Kemarin pas lagi muter-muter mencari sarapan pagi bareng ma Ibnu kecil di sekitar Kampus-ku, pingin cari “jalur yang lain”. Oya, Kampusku bernama UNWAMA berlokasi di Kemusuk (Desa-nya Pak Suharto) di Barat Jogja 10 km. Biasanya rutenya ke Utara (ke arah Nulis/Godean) pas kemarin nyoba ke Selatan, yaitu ke Pedes.
Pedes adalah nama Desa, dulu waktu Masih jadi Mahasiswa saya pernah tinggal kost di sana (Kost Eternity / Rumah Alm.Pak Kalam). Itu sekitar tahun 1997 – 2002. Sebenranya banyak cerita waktu jadi “anak kost” cuma bukan banyak cerita yang akan saya sampaiakan, cuma sebuah cerita saja.