Trap SNMP adalah pesan notifikasi yang dikirim oleh perangkat jaringan ke server manajemen (SNMP manager) untuk melaporkan kejadian penting atau kesalahan yang terjadi. Trap dikirim secara otomatis tanpa harus diminta oleh SNMP manager, sehingga sangat berguna untuk deteksi masalah secara real-time.
Berikut adalah beberapa contoh trap SNMP:
1. Cold Start Trap
Kondisi: Dikirim saat perangkat di-reboot atau dinyalakan kembali setelah proses mati total.
Contoh:
Misalnya, sebuah router mengalami kegagalan daya dan setelah perbaikan, router dihidupkan kembali. Router akan mengirim trap Cold Start ke SNMP manager untuk memberi tahu bahwa perangkat telah memulai ulang.
2. Link Down Trap
Kondisi: Dikirim ketika koneksi pada salah satu antarmuka jaringan perangkat putus atau tidak aktif.
Contoh:
Jika ada port Ethernet pada switch yang sebelumnya terhubung ke perangkat lain tetapi tiba-tiba terputus, switch akan mengirim Link Down Trap untuk melaporkan bahwa port tersebut tidak lagi berfungsi.
Baca juga: Contoh Soal Keamanan Jaringan
3. Link Up Trap
Kondisi: Dikirim ketika koneksi jaringan pada suatu antarmuka kembali aktif atau terhubung.
Contoh:
Setelah teknisi memperbaiki kabel jaringan yang rusak, port Ethernet pada switch kembali aktif. Perangkat akan mengirimkan Link Up Trap ke SNMP manager.
4. Authentication Failure Trap
Kondisi: Dikirim ketika ada usaha akses yang gagal ke perangkat dengan SNMP menggunakan informasi kredensial yang salah.
Contoh:
Jika seseorang mencoba mengakses perangkat router menggunakan community string SNMP yang salah, router akan mengirim Authentication Failure Trap untuk memberi tahu adanya upaya akses yang gagal.
Baca Juga : Menjalankan Perintah Scanning, torch mikrotik dari Konsol
5. Temperature Threshold Trap
Kondisi: Dikirim ketika suhu perangkat melebihi ambang batas yang ditentukan.
Contoh:
Sebuah server yang dilengkapi dengan sensor suhu mendeteksi bahwa suhu dalam perangkat telah melebihi batas aman. Server akan mengirim Temperature Threshold Trap sebagai peringatan sebelum terjadi kerusakan lebih lanjut.
6. CPU High Usage Trap
Kondisi: Dikirim ketika penggunaan CPU perangkat melebihi batas yang telah ditetapkan.
Contoh:
Sebuah switch mengalami lonjakan lalu lintas data yang menyebabkan penggunaan CPU naik hingga di atas 90%. Perangkat akan mengirim CPU High Usage Trap untuk memperingatkan administrator tentang situasi tersebut.
7. Interface Bandwidth Threshold Exceeded Trap
Kondisi: Dikirim ketika penggunaan bandwidth pada antarmuka melebihi batas yang ditetapkan.
Contoh:
Jika sebuah interface jaringan menggunakan lebih dari 80% bandwidth yang tersedia, perangkat akan mengirim Interface Bandwidth Threshold Exceeded Trap.
8. Disk Full Trap
Kondisi: Dikirim ketika ruang disk pada perangkat hampir habis atau penuh.
Contoh:
Pada sistem storage atau server, saat ruang disk tersisa kurang dari 10%, perangkat dapat mengirimkan Disk Full Trap untuk memperingatkan bahwa kapasitas penyimpanan hampir penuh.
Trap ini sangat membantu administrator jaringan dalam mengelola jaringan secara proaktif, mendeteksi masalah lebih awal, dan mencegah terjadinya downtime yang lebih serius.