Pada tahun 2015, harga domain .com sebesar $8.45 setara dengan sekitar Rp 114.000,00 jika dihitung dengan kurs saat itu. Bahkan pada tahun 2010, ada yang mendapatkan domain .com seharga Rp 50.000,00 di sebuah layanan hosting, sementara perpanjangan domain .com seharga Rp 95.000,00 untuk 1 tahun pada tanggal 17 Agustus 2011.
Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Universitas Gadjah Mada (UGM) telah mengembangkan sebuah inovasi yang potensial untuk memerangi stunting pada anak-anak, masalah gizi kronis yang masih menjadi perhatian serius di Indonesia. Inovasi ini diberi nama STULYZE, yang merupakan singkatan dari alat dan aplikasi deteksi dini stunting berbasis load cell dan sensor ultrasonik yang terintegrasi dengan Internet of Things (IoT).
Dalam video dibawah ini, kita akan memasuki dunia yang menarik dari Internet of Things (IoT) atau Internet of Things, yang telah mengubah cara kita berinteraksi dengan lingkungan sekitar kita. IoT adalah teknologi revolusioner yang telah merombak cara kita berhubungan dengan perangkat dan data di era digital. Dalam tulisan ini, kami akan membahas keempat komponen utama yang membentuk landasan dari sistem IoT, dan kita akan menjelaskan setiap komponen secara rinci.
Manajemen pengguna internet adalah suatu proses yang sangat relevan dalam mengelola, memantau, dan mengendalikan akses serta penggunaan internet dalam berbagai konteks. Manajemen ini mencakup sejumlah aspek yang esensial, seperti kebijakan, keamanan, pemantauan, pelatihan, dan banyak lainnya.
Director & Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Muhammad Buldansyah foto bersama dengan beberapa narasumber Foto : rakyatsumbar.id
Indosat Ooredoo Hutchison, sebagai perusahaan telekomunikasi digital dan penyedia teknologi melalui Indosat Business, turut berperan dalam mewujudkan konsep Smart City di Sumatera Barat. Muhammad Buldansyah, Director and Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison, menjelaskan bahwa meskipun Indosat Business sebelumnya lebih dikenal dengan konektivitas dan jaringan, kini perusahaan tersebut juga mengembangkan konsep Smart City di Indonesia.
Kabel koaksial adalah jenis kabel jaringan yang memiliki dua lapisan konduktor. Lapisan pertama terletak di bagian tengah dan berbentuk kawat tembaga padat yang dikelilingi oleh lapisan isolator.
Ada dua tipe utama dari kabel koaksial, yaitu kabel koaksial tipis dan kabel koaksial tebal. Kabel koaksial tipis memiliki jarak transmisi sekitar 200 meter, sementara kabel koaksial tebal memiliki jarak transmisi hingga 500 meter. Ini berbeda dengan kabel UTP yang memiliki jarak transmisi lebih pendek, sekitar 100 meter. Kecepatan transmisi pada kabel koaksial biasanya terbatas pada maksimal 10 Mbps, sedangkan kabel UTP memiliki rentang kecepatan mulai dari 10 hingga 100 Mbps.
Mengetahui perbedaan antara kabel serat optik (fiber optik) dan kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) sangatlah penting, mengingat peran krusial keduanya dalam kehidupan pengguna. Fiber optik adalah teknologi kabel yang menggunakan benang atau serat dari kaca atau plastik sebagai media untuk mentransfer data. Serat ini mampu mentransfer sinyal cahaya cukup jauh tanpa bantuan alat tambahan, dan koneksi yang dihasilkan cenderung stabil dan tidak terpengaruh oleh cuaca. Memahami Kabel Serat Optik dan Kabel UTP: Kapan Menggunakan yang Mana?
Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) dan Kabel STP (Shielded Twisted Pair) memiliki beberapa persamaan dan perbedaan yang relevan dalam konteks transmisi data di jaringan komputer.
Persamaan antara kabel UTP dan STP adalah keduanya merupakan jenis kabel twisted pair yang digunakan untuk transmisi data dalam jaringan komputer. Keduanya juga memiliki beberapa kategori yang berbeda, seperti Cat 5, Cat 5e, Cat 6, dan seterusnya, yang menentukan kecepatan dan kualitas transmisi data.
